MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM UPACARA ADAT NGIKIS

Oleh: Sarip Hidayatuloh

Indonesia sangat kaya akan budaya, budaya-budaya tersebut tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya di Kabupaten Ciamis, tepatnya di Situs Karangkamulyan atau sering dikenal dengan Situs Ciung Wanara.
Kebanyakan budaya yang ada di Ciamis merupakan warisan dari para leluhur atau nenek moyang masyarakat Ciamis yang hidup pada jaman dulu, seperti yang ada di Karangkamulyan, yaitu Upacara Adat Ngikis. Upacara Adat Ngikisini di selenggarakan setiap satu tahun sekali sebelum masuk bulan Ramadhan, dan pada hari ini Senin 22 Mei 2017 bertepatan dengan tanggal 25 Sya’ban 1438 Hijriah, telah diselenggarakan Upacara Adat Ngiki di Situs Karangkamulyan Kabupaten Ciamis, dalam upacara adat ini sangat erat sekali dengan nilai-nilai kearifan lokal, dan di tengah-tengah arus modernisasi, upacara adat ngikis ini masih sangat eksis dan dipertahankan sampai sekarang oleh masyarakat Ciamis khususnya masyarakat Desa Karangkamulyan.
Ngikis secara harfiah berarti memagar. Pada jaman dulu upacara adat ngikis ini dilaksanakan oleh masyarakat Desa Karangkamulyan untuk mengganti pagar Singgasana Raja atau lebih dikenal dengan Situs Pangcalikan dengan menggunakan pagar yang terbuat dari bambu.

Namun seiring dengan perkembangan jaman, disamping untuk mengganti pagar di situs Pangcalikan, ngikis ini di artikan untuk memagari diri dari segala hal-hal tercela atau hal-hal buruk dalam diri seluruh masyarakat. Jadi sebelum memasuki bulan Ramadhan, seluruh masyarakat Desa Karangkamulyan melaksanakan Upacara Adat Ngikis disamping untuk memagari Singgasana Raja, tetapi juga sebagai ritual untuk membersihkan diri dari segala kejelekan, sehingga ketika sudah memasuki bulan Ramadhan, seluruh masyarakat dalam keadaan suci dan bersih dari segala hal ataupun sifat tercela.
Share on Google Plus

About Sarip Hidayatuloh

0 komentar:

Posting Komentar