PERBANDINGAN PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH
Dalam Esai ini saya akan membahas mengenai perbedaan Pendidikan
Sejarah dan Ilmu Sejarah Murni, antara kedua bidang itu bila dicermati tidak
mendalam tidaklah banyak perbedaan bahkan bisa dibilang sama saja yaitu sama –
sama memiliki tujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menyusun
eksplanasi (menjelaskan) tentang sejarah. Namun jika dicermati lebih jauh
perbedaan Pendidikan sejarah dengan ilmu sejarah murni tentu ada perbedaan
mendasar.
Pertama-tama kita akan memahami Studi Pendidikan, Redja Mudyaharjo
di dalam buku Landasan Pendidikan (2014: 1) mendefinisikan Studi Pendidikan
merupakan seperangkat kegiatan individu yang bertujuan memahami suatu prinsip,
konsep, atau teori pendidikan. Tujuan dari studi pendidikan adalah untuk
memperoleh pemahaman konsep, prinsip atau teori yang sifatnya eksplisit dan
juga implisit.
Pendidikan sendiri menurut UU RI No. 20 tahun 2003 adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara.
Ilmu pengetahuan dalam pandangan Royce didalam buku Pengantar Ilmu
Sejarah (2011 : 86) ilmu diawali dengan pengamatan pada sebuah objek, kemudian
merumuskan generalisasi sesuai kenyataan empirik, lalu dilahirkan teori –
teori, selanjutnya diajukan pula simpulan sementara, terkait pengujian teori –
teori sebelumnya, kemudian diamatinya pada realitas empirik. Kuntowijoyo dalam
buku pengantar ilmu sejarah (2011:87) memberikan lima pokok pikiran terkait
Sejarah sebagai ilmu.
Pertama, sejarah itu bersidat empiris. Sejarah tergantung pada
pengalaman manusia sebagai objek yang terekam dalam dokumen dan memori kolektif
manusia. Kedua, sejarah mempunyai objek. Sejarah menjelaskan tentang apa yang
dilakukan manusia di masa lalupenekannya pada dimensi waktu lampau yang
membedakan dengan ilmu lainnya. Ketiga, mempunyai teori. Dalam studi sejarah,
teori sering disebut sebagai filsafat sejarah kritis. Keempat, mempunyai
generalisasi. Seperti halnya ilmu lain, sejarah juga menarik kesimpulan –
kesimpulan umum. Hanya perlu diingat bahwa ilmu lain bersifat nomotetis
sedangkan sejarah bersifat ideografis. Kelima, mempunyai metode.
Perbedaan Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah menurut artikel dari H. Purwanta akan dijelaskan dalam tabel di
bawah ini :
Komponen
|
Pendidikan
Sejarah
|
Ilmu
Sejarah
|
Subyek kajian
|
Kemanusiaan manusia muda
|
Peristiwa yang terjadi di masa lampau
|
Tujuan
|
Menanamkan dan mengembangkan kesadaran sejarah
|
Menjelaskan (ekplanasi) peristiwa yang terjadi di masa lampau
|
Cara Mencapai tujuan
|
Pembelajaran
|
Penelitian
|
Hasil
|
Generasi muda yang berdasarkan sejarah
|
Historiografi yang ilmiah
|
Dilihat dari pembahasan dan table diatas, Pendidikan Sejarah berbeda dengan
Ilmu Sejarah. Pendidikan Sejarah memiliki subyek kajian kemanusiaan manusia
muda, Ilmu Sejarah menempatkan peristiwa
yang pernah terjadi di masa lampau sebagai subyek kajian. Perbedaan juga dapat
disimak dari aspek epistemologi masing-masing disiplin ilmu. Pendidikan Sejarah
bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan kesadaran sejarah dalam diri
generasi muda, sedang Ilmu Sejarah bertujuan untuk menyusun eksplanasi
(penjelasan) tentang peristiwa sejarah yang terjadi di masa lampau. Oleh
karena secara epistemologis berbeda, maka fokus aktivitasnya pun
sendiri-sendiri. Pendidikan Sejarah menekankan aktivitasnya pada kegiatan pembelajaran, sedang Ilmu Sejarah
berfokus pada penelitian. Akhirnya hasil dari semua proses yang dilakukan oleh
Pendidikan Sejarah adalah terbentuknya generasi muda yang berkesadaran sejarah,
yaitu menjadikan pengalaman historis sebagai referensi dalam menyikapi kehidupan
masa kini. Di sisi lain Ilmu Sejarah bermuara pada lahirnya historiografi yang
memiliki kebenaran ilmiah, yaitu didukung oleh sumber yang memadai dan selaras
dengan kebenaran umum.
Simpulan
Pendidikan sejarah sesuai dengan yang pengertian
tentang studi pendidikan menurut Redja
Mudyaharjo berarti seperangkat kegiatan individu yang bertujuan memahami suatu
prinsip, konsep, atau teori pendidikan dan dengan dikhususkan dalam memahami mengembangkan
kemampuan peserta didik (Calon Pendidik) dalam menyusun eksplanasi (menjelaskan)
tentang sejarah dan bertujuan untuk Menanamkan dan mengembangkan kesadaran
sejarah terhadap generasi muda (Anak didik di SMA/SMK).
Sedangkan ilmu sejarah adalah program yang bertujuan untuk
menghasilkan sebuah karya historiografi yang memiliki
kebenaran ilmiah, yaitu didukung oleh sumber yang memadai (korespondensi) dan
selaras dengan kebenaran umum (koherensi).
Waini, Rasyidin. Uyoh Sadulloh, DKK.
2014. Landasan
Pendidikan. Sub
Koordinator MKDP
Landasan Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia: UPI
Hamid, Abd
Rahman. Muhammad Saleh M. 2011. Pengantar Ilmu Sejarah. Ombak : Yogyakarta
Purwanta. 2010. Hakikat Pendidikan Sejarah. Didownload dari https://www.usd.ac.id pada hari selasa tanggal 28 Maret 2017
0 komentar:
Posting Komentar