Korupsi atau sudah menjadi tradisi



Korupsi atau sudah menjadi tradisi
 
Indonesia merupakan negeri yang kaya keindahan di dalamnya baik itu fisik atau fiksinya. Kalau secara fisik kita tak perlu menjelaskan lagi ke indahan alam indonesia, seperti contoh raja ampat lah yang dikenal dengan keindahannya. Namun ketika menyinggung fiksinya membuat saya ingin bercerita sedikit. kali ini saya ingin bercerita mengenai hal yang umum dan bahkan sering didengar mengenai sebuah kata yg bersifat diam-diam menyeramkan. Yakni, korupsi.
Yapp korupsi. Berbicara mengenai korupsi, kata ini mungkin di dunia juga sudah terkenal bahkan mempunyai rating yang cukupp waspada.
kasus korupsi yang ada di indonesia yang saya kira sudah menjadi nafas di telinga kita akibat sering mendengarnya berita mengenai korupsi yang kalau diberi judul sudah banyak sekali kasus korupsi di negeri yang indah ini.
Dan yang baru-baru ini kasus korupsi e katepe(E-KTP) yang baru saja buming. Indonesia seakan tidak belajar dari sejarah masa lalunya. Seperti kasus VOC  perusahaan dagang Belanda yang mengalami kemerosotan akibat adanya konflik internal di tubuh VOC dan adanya kasus korupsi.
Dalam perjalannya VOC merupakan perusahaan besar yang hampir 2 abad lamanya dari 1602-1799 berkuasa menduduki hindia belanda (indonesia sekarang) dalam runtuhnya VOC kita mengetahui secara umum yakni akibat banyaknya hutang serta korupsi yang dilakukan para pengurusnya.
Dari kasus tersebut seharusnya indonesia belajar dimana perusahaan besar sekalipun akan hancur oleh korupsi, sehaharusnya indonesia mampu mengambil langkah pencegahan korupsi ini dari sejarah terdahulu, indonesia juga harusnya belajar dari cina dalam cara pembasmian/hukuman bagi para koruptor, hingga ditetapkannya hukum mati terhadap para pelaku.
 Dari sinilah tugas pemerintah yang menangani di bidangnya mampu lebih tegas dalam menerapkan pencegahan korupsi indonesia kedepannya dapat mengalami kemajuan yang pesat.
Ngeduk cikur kedah mihatur nyokel jahe kedah micrek

Share on Google Plus

About rizky rinaldi

0 komentar:

Posting Komentar