Oleh : Ropik Muhsin
Dalam diskursus filsafat, banyak argumen yang membantah tentang adanya tuhan,
dan kajian ini cukup membahayakan bagi orang awam. Kita tau, bahwa filsafat
adalah ilmu yang mendalam, tapi juga filsafat adalah ilmu yang harus dipelajari
oleh semua manusia, sebab tuhan pun memerintah. Buktinya banyak dalam qur'an
tentang suruhan Tuhan untuk bertafakkur (berfikir). Dan kita tau, berfikir
adalah pekerjaan orang filsafat. Begitu juga dengan hadist, salahsatunya
"tafakkuru assa'ah khoirun min alfi ibadah." Dalam islam, kita pun
diperintah untuk "muhasabatu nnafsi". Betapa besar riward yang Allah
berikan bagi Manusia yang selalu berfikir. Artinya, bahwa berfilsafat adalah
keharusan.
Dalam kitab "Tahafut
Al-falasifah," Al-Ghojali mengkritik hebat tantang keamburadulan berfikir
orang filsafat. berfikir yang tak ada batasan, berfikir yang tanpa punya
landasan, berfikir yang sekarepe dewek, berfilsafat yang tanpa Guru, berfikir
yang menggantungkan segala apapun pada akal. Bahkan dalam kitab
"Al-qistasul mustaqim," Al-Ghojali berkata: "Akal itu tidak bisa
dijadikan standar kebenaran dan hanya orang gila yang mengganggap bahwa semua
bisa selesai oleh Akal." bayangkan, banyak orang filsafat menganggap bahwa
"Alam itu qodim, dibangkitkan dari kubur itu hanya ruh, bukan jasad.
Beserta argumennya!" Sedangkan kita tau, hanya tuhan yang qodim dan
dibangkitkan dari kematian itu bukan cuma ruh, tapi jasad. Duh, bagaimana jika
"Ibnu Rusly" tidak menyelamatkan dan meluruskan tafsir pemikiran orang
filsafat, mungkin orang Islam masa kini tak akan merasakan nikmat dan megahnya
ilmu filsafat. Dan sampai sekarang, filsafat menjadi sebuah ilmu yang sangat
Elegan. "Al-Ghojali salah faham. dan Ibnu Rusly menjelaskan kesalahan-kesalahan
tafsiran Al-Ghojali mengenai loncatan fikir yang di lemparkan oleh orang-orang
filsafat (Dalam kitab tahafut attahaffut Al-falasifah)."
Okeh, saya tidak akan berkutat di
pembahasan itu, silahkan baca saja kitab nya. yang akan saya paparkan adalah tentang
"Adanya tuhan itu Logis." Diawali oleh aristoteles, dibantu oleh
"Tomas aquines," dan disempurnakan oleh "Ibnu Rusly dkk."
dengan membuat teori yang sangat megah, Argumen kosmologis. Adalah sebuah teori
yang melihat kenyataan di alam semesta, bahwa segala seseuatu pasti ada
sebabnya, Yang dzohir maupun yang batin!
Kosmologis terbagi dua, satu
"Argumen feskos,” Adalah yang melihat bahwa segala sesuatu pasti ada
sebabnya. Kedua "Argumen kontingensi," Adalah seperti ilmunya
"Ibnu sina," tentang "wajibul wujud dan mumkinul wujud."
segala yang ada tak akan ada yang wajib adanya, hanya tuhan yang mesti dan
wajib ada.
Okeh, langsung saya beri penjelasan
kemegahan teori ini, contoh ;
premis pertama : segala sesuatu muncul
pasti ada sebabnya.
premis kedua : yang membikin sesuatu
pasti tidak akan ada sebab bagi dirinya. meski pesulap paling handal sekalipun,
dia tidak akan bisa membuat dirinya sendiri!
premis ketiga : tak ada sebab yang tanpa
akhir, jika terus ada sebab dan sebab, ini sebuah kemustahilan, sebab otak
manusia tidak akan pernah nyampe, tidak akan!
simpulan : pasti ada sebab utama yang
tanpa sebab. dan jika kita orang islam harus yakin bahwa sebab yang tanpa sebab
itu adalah Allah SWT.
Wallahu A'lamu bishawab.
0 komentar:
Posting Komentar